BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan
zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita untuk senatiasa berupaya
meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi informasi. Dalam hal ini
kita juga harus memperhatikan kode etik dalam IT. Kode etik Kode etik adalah
sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang
telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi
ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. Dengan
demikian tenaga profesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka
profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri. Kode etik bukan
merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman maka kode etik
mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
1.2.Tujuan Penelitian/ Penulisan
·
Memperluas wawasan tentang Profesionalisme Kerja Bidang IT
·
Melatih para mahasiswa dalam penulisan ilmiah.
·
Sebagai bahan dalam kajian diskusi.
·
Mengaktifkan para mahasiswa agar tidak pasif saja dalam
menstranfer ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari.
·
Mengetahui jenis-jenis pekerjaan dalam Profesionalisme Kerja Bidang IT
1.3.Rumusan Masalah
Kebijakan Kode etik Profesi IT sangat
penting bagi kehidupan sehari-hari
1.4.Pembatasan Masalah
Dari identifikasi diatas penulis membatasi masalah hanya
pada Profesionalisme Kerja Bidang IT
1.5.Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Makalah ini adalah menggunakan
metode deskriptif, kualitatif melalui studi pustaka yakni dengan menggunakan
buku- buku dan internet sebagai sumber kajian yang dibahas.
1.6.Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun
secara sistematika yakni:
Bab. I Pendahuluan
1.1. Latar belakang masalah
1.2. Tujuan penelitian/
Penulisan
1.3. Rumusan masalah
1.4. Pembatasan masalah
1.5. Metode penulisan
1.6. Sistematika penulisan
Bab. II Pembahasan
2.1. Pengertian
Profesionalisme Kerja Bidang IT
Bab. III Penutup
3.1.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Profesionalisme Kerja Bidang IT
Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia
itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindari yang jahat. Oleh karena
itu dalam etika mempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut
baik itu, apakah yang buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah
suara batin itu, mengapa orang terikat pada kesusilaan.
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap
berbeda dalam menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat
diartikan juga dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau
pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang
dijalankan tersebut.
Beberapa pengertian tentang etika profesi
1)
Merupakan
hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini perwujudan moral yang hakiki, yang tidak dapat
dipaksakan dari luar.
2)
Dapat
berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam
lingkungan profesi itu sendiri.
3)
Merupakan
rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu.
4)
Tolak
ukur perbuatan anggota kelompok profesi.
5)
Merupakan
upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya
Pengertian profesi yang lain adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada
profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
1.
Keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan teoretis:
Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam
praktek.
2.
Asosiasi profesional:
Profesi
biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi
tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3.
Pendidikan yang ekstensif:
Profesi yang
prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan
tinggi.
4.
Ujian kompetensi:
Sebelum
memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari
suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5.
Pelatihan institutional:
Selain
ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional
dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota
penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional
juga dipersyaratkan.
6.
Lisensi:
Profesi
menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7.
Otonomi kerja:
Profesional
cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8.
Kode etik:
Organisasi
profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9.
Mengatur diri:
Organisasi
profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan
pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang
dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10.
Layanan publik dan altruisme:
Diperolehnya
penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
11.
Status dan imbalan yang tinggi:
Profesi yang
paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak
bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap
layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Istilah
profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga
banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang
diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu
penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan
antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah
profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer,
pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan
dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi
itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini
timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk
dalam pengertian profesi.
Berikut
pengertian profesi dan profesional menurut DE
GEORGE : PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang
hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian,
sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk
senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Yang harus
kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :
-
Mengandalkan suatu keterampilan atau
keahlian khusus.
-
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu).
-
Dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup.
-
Dilaksanakan dengan keterlibatan
pribadi yang mendalam.
Seorang
profesionalisme yang mengerti tentang apa yang dia kuasai akan semakin
mempermudah pekerjaannya jika ditunjang dengan aspek teknologi, di pembahasan
peran IT dalam profesionalisme kerja ini kita akan mengklasifikasikan menjadi
dua pengertian yang berbeda tapi saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
1. Profesionalisme
Seorang
profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia menjurus, mengapa
ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus menuju sasarannya. Ia
menyenangi pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik. Ia
mengerjakannya dengan baik oleh karena ia menyenangi pekerjaan itu. Seorang
profesional adalah seorang yang senantiasa siap siaga dengan gagasan bila
diperlukan, ditambah dengan selusin gagasan lainnya sekalipun tidak ada orang
yang meminta dari padanya. Ia
adalah seorang yang mau bekerja keras untuk mencapai tujuannya, dan tetap juga
tidak kehilangan semangat kerja keras itu dalam tugasnya.
Seorang
professional adalah seseorang yang gairah kerjanya sangat mengagumkan. Ia
adalah seorang yang realistis, yang menyadari kemungkinannya membuat kesalahan.
Akan tetapi ia cukup bijaksana pula untuk tidak membuat kesalahan yang sama
sampai dua kali.
Seorang
profesional adalah orang yang cukup jujur mengakui kegagalannya, tetapi juga
mampu mengatasi rasa putus asanya, dan cukup tabah untuk mencoba lagi usahanya
sampai berulang kali. Ia memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang penting
dan mana yang tidak penting. Akan tetapi cukup bijaksana untuk menanggulangi
segala kesulitan yang timbul.
Seorang
profesional adalah seorang tukang khayal. Sekalipun angan-angannya melambung
tinggi, tetapi kakinya harus tetap berpijak di
atas tanah.
Ia memperhatikan sampai soal-soal yang kecil, akan tetapi
menolak soal-soal kecil itu mempengaruhi pikirannya sehingga menjadi cemas. Ia
tahu caranya memimpin tanpa bertindak sebagai diktator, tetapi tahu pula
mengikuti tanpa kehilangan kewibawaannya. Pada saat ia memimpin, ia
memperkembangkan bibit-bibit kepemimpinan kepada bawahannya; sedangkan pada
saat ia bekerja, ia memperlihatkan contoh bekerja yang baik bagi bawahannya. Ia
tidak menunggu sampai ada orang lain mendorong dia melakukan sesuatu, sebab ia
tahu mengambil prakarsa sendiri.
Seorang
profesional itu penuh daya cipta, tetapi tidak eksentrik. Ia berani mencoba
sesuatu, tetapi tidak pula sembrono. Ia mengabdikan diri penuh, tetapi tidak
pula fanatik, seorang profesional adalah seorang yang senantiasa merampungkan
pekerjaannya sampai berhasil.
2. IT (Technology Informatika)
Teknologi
Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan, atau Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil
rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke
penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Kebutuhan
manusia tentang Informatika semakin bertambah dengan berkembangnya era industri
dan globalisasi informasi. Dalam era tersebut, Informasi semakin berharga dan
penggunaan komputer untuk mendukung bidang yang lain semakin banyak. Hal ini
mengakibatkan Informatika semakin berkembang pula setiap hari. Jadi,
Informatika merupakan ilmu yang relatif baru, dan berkembang sejalan dengan
berkembangnya era industri dan globalisasi informasi tersebut.
Informatika
yang semakin berkembang sebagai ilmu maupun sebagai cakupan dalam membantu
bidang lain, menyebabkan perkembangan kebutuhan akan spesialisasi yang akhirnya
melahirkan kebutuhan akan tenaga profesional untuk tingkat tertentu dalam
bidang Informatika.
Teknologi
Informatika telah memicu kecenderungan pergeseran bukan hanya dari
profesionalisme kerja melainkan dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka.
Pengertian
profesionalisme dan Kerja apabila keduanya digabungkan menjadi satu
kesatuan, yaitu Seorang
profesionalisme akan sangat efisien dalam pekerjaanya jika memiliki keahlian
kerja, arti keahlian kerja adalah kemampuan kita dalam menyelesaikan pekerjaan
yang kita tangani, kata kunci disini adalah menyelesaikan. Menyelesaikan
berarti pekerjaan yang kita selesaikan itu sudah membuahkan solusi bagi orang
lain yang membutuhkan kemampuan kita, jujur perlu kita ketahui,
bahwa orang lain membayar kita karena solusi yang sanggup kita berikan kepada
mereka.
Seorang
profesionalisme dijaman sekarang diharuskan mengerti tentang perkembangan
teknologi masa kini, teknologi yang sangat cepat kemajuannya mendorong seorang
profesional untuk mengambil pendidikan khusus tentang Teknologi informatika
yang mumpuni untuk menunjang kemajuan karirnya, seorang profesional mengerti
betul kemudahan yang diberikan ketika kemampuannya dipadukan dengan kemampuan
akan teknologi informatika, profesional yang sadar tentang kebutuhan ini akan
mengambil langkah-langkah
dalam meningkatkan skil
informatikanya, baik dengan kursus disebuah lembaga atau dengan kuliah
lanjutan.
Teknologi
Informasi ( IT ) merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara
revolusioner ( seperti misalnya perkembangan dunia perangkat keras ) maupun
yang lebih bersifat evolusioner ( seperti yang terjadi pada perkembangan
perangkat lunak ).
Hal itu
mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang Teknologi Informasi menjadi suatu
pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya
untuk mengikuti perkembangan Teknologi Informasi tersebut. Artinya, seseorang
yang sudah sampai pada level “ahli” di satu bidang pada saat ini, bisa
ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti
perkembangan yang ada…
1.
Peningkatan
Profesionalisme
Syarat profesionalisme yang harus dimiliki pekerja IT
:
a.
Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya
sebagai bagian dari masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan abad
21.
b.
Penguasaan kiat-kiat profesi yang
dilakukan berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya merupakan teori atau
konsep.
c.
Pengembangan kemampuan profesional
berkesinambungan.
Penyebab rendahnya profesionalisme pekerja IT :
a.
Masih banyak pekerja IT yang tidak
menekuni profesinya secara total.
b.
Belum adanya konsep yang jelas dan
terdefinisi tentang norma dan etika profesi pekerja dibidang IT.
c.
Masih belum ada organisasi
profesional yang menangani para profesional dibidang IT.
2.
Mempersiapkan SDM
Contoh program pendidikan Indonesia yang berkaitan
dengan Teknologi Informasi :
a.
Program Sekolah 2000
b.
Program SMK Teknologi Informasi
c.
Program Diploma Teknologi Informasi
d.
Program
Pendidikan Sarjana Teknologi Informasi
3.
Menjadi
Profesional dengan sertifikasi
Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme dibidang
IT :
1.
Bahwa untuk menuju pada level yang
diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan expertise.
2.
Bahwa profesi dibidang TI, dapat
dikatakan merupakan profesi menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan.
Manfaat
adanya sertifikasi profesionalisme :
1.
Ikut berperan dalam menciptakan
lingkungan kerja yang lebih professional
2.
Pengakuan resmi pemerintah tentang
tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi
3.
Pengakuan dari organisasi profesi
sejenis, baik tingkat regional maupun internasional
4.
Membuka akses lapangan pekerjaan
secara nasional, regional maupun internasional
5.
Memperoleh peningkatan karier dan
pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan
Sertifikasi
Berorientasi Produk
1. Sertifikasi Microsoft
Jenis-jenis Sertifikasi Microsoft :
a.
Microsoft Certified Desktop Support
Technicians ( MCDSTs )
b.
Microsoft Certified Systems
Administrator ( MCSAs )
c.
Microsoft Certified Systems Engineer
( MCSes )
d.
Microsoft Certified Database
Administrator ( MCDBAs )
e.
Microsoft Certified Trainers ( MCTs
)
f.
Microsoft Certified Application
Developers ( MCADs )
g.
Microsoft Certified Solution
Developers ( MCSDs )
h.
Microsoft Office Specialists (
Office Specialist )
2. Sertifikasi Oracle
Jenis-jenis Sertifikasi Oracle :
a.
Oracle Certified Associate ( OCA )
b.
Oracle Certified Professional ( OCP
)
c.
Oracle Certified Master ( OCM )
3. Sertifikasi CISCO
Jenis-jenis Sertifikasi CISCO
a.
Cisco Certified Networking Associate
( CCNA )
b.
Cisco Certified Networking
Professional ( CCNP )
c.
Cisco Certified Internetworking
Expert ( CCIA )
4. Sertifikasi Novell
Jenis-jenis Sertifikasi Novell :
a.
Novell Certified Linux Professional
( Novell CLP )
b.
Novell Certified Linux Enginer (
Novell CLE )
c.
Suse Certified Linux Professional (
Suse CLP )
d.
Master Certified Novell Engineer (
MCNE )
5. Sertifikasi Berorientasi Profesi
1)
Institute
for Certification of Computing Professionals
a. Certified Data Processor ( CDP )
b. Certified Computer Programmer (
CCP )
c. Certified Systems Professional (
CSP )
2)
Institute
for Certification of Computing Professionals
a. Entry Level Computer Serivce
b. Network Support and
Administration
c. Computer and Information Security
d. Home Technology Installation
e. IT Project Management
Hambatan Pelaksaan Sertifikasi
1.
Biaya yang mahal
2.
Kemampuan yang kurang memadai
terhadap penguasaan materi sertifikasi
2.5.Jenis
Pekerjaan di Bidnag IT
Dengan
posisi tenaga kerja dibidang IT yang sangat bervariasi,
menyesuaikan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit mencari standarisasi
pekerjaan di bidang ini. Namun, setidaknya kita dapat mengklasifikasikan tenaga
kerja di bidang IT tersebut berdasarkan jenis dan
kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya. Berikut adalah penggolongan pekerjaan di bidang IT yang berkembang belakangan
ini.
Secara umum,
pekerjaan di bidang IT setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.
a.
Kelompok pertama, adalah mereka yang
bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem
operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada llingkungan kelompok ini,
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya:
-
Sistem Analis
merupakan orang yang bertugas
menganalisa sstem yang akan diimplementasikan mulai dari menganalisa sistem
yang ada, kelebihan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem
yang akan di kembangkan. Ada beberapa yang menganalogikan antara analyst dan
programmer seperti pekerjaan membuat baju. Kalau system analyst adalah
designernya, sedangkan programmer adalah tukang jahitnya. Biasanya untuk
menjadi system analyst harus dimulai dari pengalaman menjadi programmer dulu, meskipun
ada beberapa company yang langsung meng-hire fresh graduate menjadi
system analyst karena company tersebut memang bergerak di level analyst.
Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan sarjana IT
-
Programmer
merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan
rancangan sistem analis, yaitu membuat program
(baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai dengan sistem yang dianalisa
sebelumnya. Dari pengalaman saya, programmer perlu memiliki kemampuan yang
spesifik disuatu teknologi atau spesialisasi, misalnya Java, .NET, atau yang
lainnya. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada programmer yang jago dibeberapa
bahasa pemrograman. Kalau dibedakan menjadi 2 bagian besar, maka akan ada
programmer yang spesialisasi di desktop application dan webbased application.
Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang-orang lulusan
sarjana IT Bahasa gaulnya adalah ngoding..
-
Web Designer
merupakan orang yang melakukan
kegiata perencanaan, termasuk studi kelayakan, analis dan desain terhadap suatu
pembuatan proyek.
-
Web Programmer
merupakan orang yang bertugas
mengimplementasikan rancagan web designer, yaitu membuat program berbasis web
sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya
-
Dan lain-lain
b.
Kelompok kedua,adalah mereka yang
bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini,
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
-
Technical engenieer
sering juga disebut teknisi yaitu
orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenal pemeliharaan maupun
perbaikan perangkat sistem
komputer
-
Networking engineer, adalah orang
yang berkecimpung dalam bidang teknisi jaringan komputer dari maintenance
sampai pada troubleshooting-nya.
-
Dan lain-lain
c.
Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional
sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti ini:
-
EDPOperator
adalah orang yang bertugas
mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data
processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
-
Sistem Administrator
merupakan orang yang bertugas
melakukan administrasi terhadap sistem melakukan pemeliharaan sstem, memiliki
kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem
-
MIS Director
merupakan orang yang memiliki
wewenang paling tinggi terhadap sebuah sstem informasi, melaksanakan manajemen
terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras maupun
perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
-
Dan lain-lain
d.
Kelompok keempat,adalah mereka yang
berkecimpung di pengembangan bisnis IT. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokkan berbagi sektor di
industri IT.
Adapun
pekerjaan yang lain selain yang diatas adalah:
1)
Peneliti atau dosen
Bagi yang memiliki jiwa peneliti dan
pengajar, pekerjaan ini sangat cocok buat anda. Ada beberapa teman saya yang
lebih ingin menjadi peneliti atau dosen, dibanding bekerja menjadi seorang
pelaku industri. Tentunya orang-orang yang memilih jalur ini akan mendapatkan
kesempatan untuk tingkat pendidikan lebih lanjut seperti S2 dan S3.
2)
Administrator
Ada beberapa tipe administrator yang dimaksud yaitu administrator database, administrator operating system, administrator jaringan, dan administrator aplikasi (misal ERP). Masing-masing memiliki keahlian spesifik dibidangnya dan bahkan sertifikasi khusus untuk masing-masing teknologi, seperti Microsoft, Cisco, Oracle, dll. Sertifikasi ini menjadi salah satu tolak ukur bagi perusahaan dalam meng-hire orang-orang diposisi ini. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang-orang lulusan sarjana IT.
Ada beberapa tipe administrator yang dimaksud yaitu administrator database, administrator operating system, administrator jaringan, dan administrator aplikasi (misal ERP). Masing-masing memiliki keahlian spesifik dibidangnya dan bahkan sertifikasi khusus untuk masing-masing teknologi, seperti Microsoft, Cisco, Oracle, dll. Sertifikasi ini menjadi salah satu tolak ukur bagi perusahaan dalam meng-hire orang-orang diposisi ini. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang-orang lulusan sarjana IT.
3)
Security Administrator
Di beberapa perusahaan besar ada
fungsi khusus untuk mengelola security sebagai bagian dari IT Governance untuk
terciptanya segregation of duties. Tugasnya antara lain sebagai
pengelola user access dan pengelola konfigurasi security. Kebanyakan posisi ini
ditempati oleh orang-orang lulusan
sarjana IT.
4)
IT consultant / compliance Ada beberapa turunan dari bidang pekerjaan ini yang
diantaranya adalah :
- IT auditor,
melakukan evaluasi dan rekomendasi atas lingkungan IT di sebuah perusahaan.
Sertifikasi yang terkait dengan hal ini adalah CISA, CGEIT dan CIA.
- Security
consultant, melakukan evaluasi dan rekomendasi khusus untuk keamanan IT di
sebuah perusahaan. Sertifikasi yang terkait dengan hal ini adalah CISSP, CISM,
dan SANS.
- IT
compliance, melakukan evaluasi atas kepatuhan lingkungan IT suatu perusahaan
terhadap beberapa regulasi yang terkait dengan perusahaan tersebut baik itu dari
internal maupun external.
- Penetration
tester, melakukan evaluasi atas keamanan suatu sistem dengan cara mencoba
menerobos seperti seorang hacker. Sertifikasi yang terkait adalah CEH dan CHFI.
Meskipun demikian, pengalaman dan knowledge hacking lebih diutamakan untuk menjadi
profesi ini.
5)
IT Art/Designer
Pekerjaan yang terkait dengan bidang
ini adalah web designer, image designer, dan animator (2D/3D). Disini sangat
dibutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa seni yang tinggi, karena memang
pekerjaan ini akan mengutamakan dari sisi art. Meskipun seseorang bisa
menggunakan tools spt Adobe Photoshop, Macromedia Dreamworks, 3D animation tool
dan lainnya, namun tidak akan ada gunanya jika mereka tidak memiliki jiwa seni.
6)
Data analyst
Tugasnya adalah mengolah data dan
memberikan hasil analisa terhadap olahan data tersebut. Orang yang termasuk di
bidang ini seperti data analyst untuk revenue assurance, data analyst untuk
fraud investigator, atau juga data analyst untuk MIS. Keahlian yang dibutuhkan
adalah kemampuan menggunakan tools pengolahan data, seperti ACL, IDEA, dan
lainnya
Profesionalisme
adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar
dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan
dari seorang karyawan.
Profesional
sendiri mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri
Profesionalisme IT :
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh
seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut :
1.
Memiliki kemampuan / keterampilan
dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT.Seorang
IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan ITnya ke dalam pekerjaannya.
2.
Memiliki ilmu dan pengalaman dalam
menganalisa suatu software atau Program.
3.
Bekerja di bawah disiplin kerja
4.
Mampu melakukan pendekatan
disipliner
5.
Mampu bekerja sama
6.
Cepat tanggap terhadap masalah
client.
Kode Etik
Setiap bidang profesi memiliki
aturan-aturan / hukum-hukum yang mengatur bagaimana seorang profesional dalam
berfikir dan bertindak. Seseorang yang melakukan kesalahan kode etik dinyatakan
melakukan malpratek dan bisa mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang
diberikan. sanksi yang didapat bisa berupa teguran, sebutan tidak
profesionalisme, dipecat, bahkan mendapatkan hukum pidana.
Kode Etik di bidang IT juga
diperlukan untuk mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan
kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki oleh seorang IT adalah :
1.
Seorang IT harus bertanggung jawab
terhadap hardware dan software di dalam lingkup kerjanya. Yang dimaksud
hardware adalah barang-barang IT yang bisa disentuh, seperti monitor, printer,
scanner,dll. Yang
dimaksud software adalah produk IT yang bisa dilihat tapi tidak bisa disentuh,
seperti aplikasi, software, data dan sebagainya.
2.
Peranannya yang sangat besar dan
mendasar dalam perusahaan menuntut orang IT untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya secara profesi. Orang IT akan
berperan penting dalam pengolahan data, penggunaan teknologi, dan peningkatan terus-menerus
akan bisnis proses suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai daya saing
tinggi. Bisnis proses adalah suatu rangkaian proses dalam perusahaan yang
melibatkan berbagai input untuk menghasilkan output yang berkualitas secara
berkualitas, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Karena demikian
pentingya suatu bisnis proses dalam suatu perusahaan, maka sudah dipastikan
bisnis proses suatu perusahaan tidak boleh bocor ke perusahaan pesaing.
3.
Orang IT sebagai orang yang paling
tahu akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode etik yang mendasar untuk
menjaga kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal ini dengan adanya
kontrak kerahasiaan yang wajib ditandatangani oleh orang IT.
Sangat
diutamakan bahwa seorang IT harus mempunyai etika yang membangun.Misalnya
membentuk suatu wadah untuk menampung IT yang lain sehingga dapat saling
memberikan informasi yang tujuannya bisa memaksimalkan kemampuannya.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Jadi, Etika profesi merupakan bagian
dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan profesinya
secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi
diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggung jawabkan
tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan.
Maka sebagai manusia mungkin terkadang
banyak hal yang menarik perhatian kita untuk menjadi sukses bahkan bidang IT
pun sangat berpotensi tetapi apakah kita harus menghalalkan segala cara untuk sukses dan
melupakan etika dalam berprofesi itu sendiri?
Jawaban hanya terdapat pada hati kita
masing-masing sangat diharapkan jawaban itu tidak hanya dimulut saja tetapi
juga dapat kita realisasikan.
Semoga kita tetap
menjadi manusia yang memiliki etika dalam berprofesi!
DAFTAR
PUSTAKA
Wahyono,Teguh, 2006,Etika Komputer dan Tanggung Jawab profesional di Bidang
Teknologi Informasi, Penerbit ANDI Yogyakarta
Buku Jurus-Jurus Meningkatkan Profesionalisme & Prestasi Kerja (AN.
Ubaedy) 2005.